Dalam ekonometrika, kita kenal terdapat 3 kelompok data yaitu data runtun waktu (time series), data silang (cross section),
dan data panel (pooled data). Data-data tersebut tentunya sangat
diperlukan dalam penelitian, maupun pengambilan keputusan. Pengumpulan
data biasanya memerlukan waktu yang lama karena dapat melibatkan banyak
aktivitas seperti mendatangi responden, menginput data, menyunting data,
maupun menampilkannya dengan suatu alat analisis tertentu. Berikut akan
dibahas beberapa jenis data yang telah kita bahas di atas.
1. Data runtun waktu (time series)
Time series
merupakan data yang terdiri atas satu objek tetapi meliputi beberapa
periode waktu misalnya harian, bulanan, mingguan, tahunan, dan
lain-lain. Kita dapat melihat contoh data time series pada
data harga saham, data ekspor, data nilai tukar (kurs), data produksi,
dan lain-lain sebagainya. Jika kita amati masing-masing data tersebut
terkait dengan waktu (time) dan terjadi berurutan. Misalnya data
produksi minyak sawit dari tahun 2000 hingga 2009, data kurs Rupiah
terhadap dollar Amerika Serikat dari tahun 2000 – 2006, dan lain-lain.
Dengan demikian maka akan sangat mudah untuk mengenali jenis data ini.
Data time series
juga sangat berguna bagi pengambil keputusan untuk memperkirakan
kejadian di masa yang akan datang. Karena diyakini pola perubahan data runtun waktu beberapa periode masa lampau akan kembali terulang pada masa kini. Data time series
juga biasanya bergantung kepada lag atau selisih. Katakanlah pada
beberapa kasus misalnya produksi dunia komoditas kopi pada tahun
sebelumnya akan mempengaruhi harga kopi dunia pada tahun berikutnya.
Dengan demikian maka akan diperlukan data lag produksi kopi, bukan data aktual harga kopi. Tabel berikut ini akan memperjelas konsep lag yang mempengaruhi data time series.
Tabel 1.
Produksi dan lag produksi kopi dunia tahun 200 – 2005
Tahun
|
Produksi Kopi Dunia
(Ton)
|
Lag Produksi Kopi
|
2000
|
7.562.713
|
-
|
2001
|
7.407.986
|
-154.727
|
2002
|
7.876.893
|
468.907
|
2003
|
7.179.592
|
-697.301
|
2004
|
7.582.293
|
402.701
|
2005
|
7.276.333
|
-305.960
|
Data lag tersebut kemudian dapat digunakan untuk melihat pengaruh lag produksi terhadap harga kopi dunia.
2. Data Silang (cross section)
Data silang
terdiri dari beberapa objek data pada suatu waktu, misalnya data pada
suatu restoran akan terdiri dari data penjualan, data pembelian bahan
baku, data jumlah karyawan, dan data-data relevan lainnya. Ilustrasinya
seperti pada table di bawah ini.
Tabel
2.
Perbandingan antara penjualan, pembelian bahan baku, dan jumlah
karyawan pada restoran A, B, dan C pada bulan Januari 2009
Restoran
|
Penjualan
|
Pembelian bahan baku
|
Jumlah Karyawan
|
A
|
19.587.200
|
10.300.100
|
10
|
B
|
23.584.000
|
16.200.589
|
15
|
C
|
17.211.000
|
13.300.251
|
7
|
Sumber: FAO (2009)
Dari data tersebut dapat maka dapat dilihat produktivitas pada restoran A, B, dan C.
3. Data Panel (pooled data)
Data panel adalah data yang menggabungkan antara data runtun waktu (time series) dan data silang (cross section). Karena itu data panel akan memiliki beberapa objek dan beberapa periode waktu. Contoh data panel dapat dilihat pada table berikut ini.
Tabel 3.
Data panel ekspor dan impor kopi Indonesia dan Malaysia pada periode tahun 2005 – 2007
Negara
|
Periode
|
Ekspor (ton)
|
Impor (ton)
|
Indonesia
|
2005
|
443.366
|
1.654
|
Indonesia
|
2006
|
411.721
|
5.092
|
Indonesia
|
2007
|
320.600
|
47.937
|
Malaysia
|
2005
|
666
|
23.826
|
Malaysia
|
2006
|
1.490
|
35.368
|
Malaysia
|
2007
|
984
|
42.165
|
Sumber: FAO (2009)
Setelah jelas konsep data, maka kita dapat melakukan dan menerapkan alat analisis yang sesuai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Saya Mengharapkan Saran & Kritik Yang Bersifat Konstruktif Untuk Perbaikan Blogger FE UP Kampus Poka dan Materi Yang Ada di Blogger ini. WASSALAM !